• Join Us on Google Plus!
  • Subcribe to Our RSS Feed

Selasa, 08 April 2014

Waruga, Kuburan Tua Minahasa

April 08, 2014 // by AyrusTech.corp // ,

Waruga atau kuburan tua, adalah peti kubur peninggalan zaman megalithic orang Minahasa - Daerah Sulawesi Utara (Sulut) yang berkembang pada awal abad ke-13 SM. Tetapi kemunculannya di tafsir pada sekitar abad ke-16 pertengahan. Waruga pertama muncul di daerah bukit Kelewer, Treman dan Tumaluntung Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dan terus berkembang diberbagai daerah di Sulawesi Utara sampai pada awal abad 20 Masehi.

Menurut catatan sejarah, waruga berasal dari bahasa Tombulu, yakni dari kata Wale Maruga yang berarti rumah dari badan yang akan kering. Sedangkan dalam arti lainnya, yakni Wale Waru atau Kubur dari Domato (jenis tanah lilin).


Waruga berfungsi sebagai wadah penguburan mayat atau orang yang sudah meninggal. Pada zaman pra-sejarah masyarakat Minahasa percaya bahwa roh leluhur memiliki kekuatan magis, sehingga wadah kubur mereka harus dibuat sebaik dan seindah mungkin.

Hal yang paling menarik adalah waruga itu dibuat sendiri oleh orang yang akan meninggal. Ketika orang itu akan meninggal maka dia dengan sendirinya akan memasuki waruga yang dibuatnya itu setelah diberi bekal kubur yang selengkapanya. Kelak bila itu dilakukan dengan sepenuhnya akan mendatangkan kebaikan bagi masyarakat yang di tinggalkan.

Kompleks waruga sekarang ini sering juga disebut orang sebagi Minawanua, Makawale atau bekas kampung. Sesuai dengan kepercayaan masyarakat pra-sejarah, situs-situs itu kebanyakan berada di daerah ketinggian. Situs waruga di Minahasa khususnya di Kabupaten Minahasa Utara, antara lain terdapat di Desa Treman (368 waruga), di Desa Sawangan (144 waruga), Desa Airmadidi Bawah (80an waruga) dan juga disekitar Desa Kaima, Desa Kauditan, Desa Tumaluntung, Desa Matungkas, Desa Laikit, Desa Likupang, Desa Kawangkoan Kuwil, Desa Sukur, Desa Suwaan, dan ada juga ditempat lain di Kabupaten Minahasa. Saat ini Taman Purbakala Waruga ini menjadi sebuah objek wisata yang menarik yang ada di sekitar kota Manado.

Bentang alam Kabupaten Minahasa Utara ini merupakan lembah alluviasi batuan dasar tufa. Lembah alluviasi itu terbentuk oleh material hasil pengikisan lereng gunung Klabat. Gunung berapi inilah yang menyediakan bahan batuan untuk membuat waruga.

Didalam waruga (peti kubur batu) ini akan ditemukan berbagai macam jenis benda, antara lain berupa tulang- tulang manusia, gigi manusia, periuk tanah liat, benda-benda logam, pedang, tombak, manik-manik, gelang perunggu, piring, dan lain-lain. Dari jumlah gigi yang pernah ditemukan didalam waruga, diduga peti kubur ini adalah merupakan wadah kubur untuk beberapa individu atau waruga bisa juga dijadikan kubur keluarga (common tombs) atau kubur komunal.